Sebenarnya doa setelah sholat witir agar cepat dikabulkan oleh Allah SWT, bukan karena teks doanya, tapi karena kondisi orang yang berdoanya. Artinya, sebuah doa dikabulkan atau idaknya, bukan bedasar teks doa tersebut, tapi dilihat dari berbagai sebab.
Yang utama adalah waktu ijabah dan yang kedua kondisi si pendoa. Jika yang berdoa adalah orang yang dekat dengan Allah, maka tentu, doanya akan mustajab walaupun lafadz doa yang dibaca bukan doa witir saja. Sebaliknya, jika kondis pendoanya jauh dari Allah, maka tentu hasilnya akan sebaliknya.
Misalnya, Sobat melakukan sholat tahajud di sepertiga malam terakhir, lalu dilanjutkan dengan membaca doa, entah itu doa tahajud atau doa witir, maka kemungkinan besar doa dikabulkan akan lebih besar, sebab dibaca pada waktu mustajab doa.
Doa Setelah Sholat Witir
Setelah mengerjakan sholat sunah witir kemudian membaca wirid dan doa setelah sholat witir, berikut ini adalah bacaan doa setelah sholat witir.
SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS
“Maha Suci Allah.
Maha Raja”
SUBBUUHUN QUDDUUSUR ROBBUNAA WA ROBBUL-MALAA-‘IKATI WARRUUH
“Maha Suci lagi
Maha qudus Tuhan kami, Tuhan seluruh Malaikat dan Ruh”
SUBHAANALLAAHI WAL-HAMDU LILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR
“Maha suci Allah,
dan segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah,
dan allah Mahabesar”
WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL-‘ALIYYIL-‘AZIIM
“Dan tiada daya
(untuk menghindar dari kemkasiatan), dan tiada kekuatan (untuk mengejakan
ibadah) kecualai dengan pertolongan Allah Yang Maha tinggi lagi Maha besar.”
Setelah membaca wirid kemudian dilanjutkan membaca doa setelah sholat Witir berikut ini.
ALLAHUMMA INNAA NAS’ALUKA IIMAANAN DAAIMAAN, WAN’ASALUKA QALBAN KHAASYI’AN, WANAS’ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN, WANAS’ALUKA YAQIINAN SHAADIQON, WANAS’ALUKA ‘AMALAN SHAALIHAN, WANAS’ALUKA DIINAN QAYYIMAN, WANAS’ALUKA KHAIRAN KATSIRAN, WANAS’ALUKAL ‘AFWA WAL’AAFIYATA, WANAS’ALUKA TAMAAMAL ‘AAFIYATI, WANAS’ALUKASYUKRA ‘ALAL ‘AAFIYATI, ANAS’ALUKAL GHINAA’A’ANINNAASI.
“Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman
yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu
ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon
kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami
memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan
afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu
syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.”
ALLAHUMMA RABBANAA TAQABBAL MINNAA SHALAATANAA WASHIYAAMANAA WAQIYAAMANAA WATAKHUSY-SYU’ANAA WATADHORRU’ANAA WATA’ABBUDANAA WATAMMIM TAQSHIIRANAA YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA ARHAMAR RAAHIMIIN. WASHALLALLAAHU ‘ALAA KHAIRI KHALQIHI MUHAMMADIN WA’ALAA AALIHI WASHAHBIHIAJMA’IINA,WALHAMDULILLAAHIRABBIL’AALAMIINA.
“Wahai Allah,
Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami,
kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian
atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang
Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada
sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala
puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”