Malam yang lebih baik dari 1000 bulan yaitu malam lailatul qadar. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah. Keberkahan Lailatul Qadar berlipat ganda karena terletak di bulan yang penuh berkah, yaitu Ramadhan. Allah Ta'ala berfirman:
“Bulan Ramadhan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an (awalnya) sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil).” (Q.S. al-Baqarah [2]: 185)
Ayat tersebut diturunkan sebagai bukti bahwa Al-Qur'an pertama kali diturunkan di bulan suci Ramadhan, dan tentang Lailatul Qadar, Allah SWT menjelaskan dalam Surah Al-Qadr:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Malam itu para malaikat dan malaikat Jibril turun dengan membawa izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kemakmuran sampai fajar.” (QS al-Qadr [97]: 1-5)
Mengutip nu online, salah satu hal yang membuat malam Lailatul Qadar istimewa adalah karena pada malam ini, Al-Qur'an diturunkan sebagai pedoman manusia untuk menjadi pembeda antara yang hak dan yang batil, dan juga sebagai petunjuk bagi umat Islam.
Menurut Syekh Abdul Halim Mahmud, makna Nuzul Al-Quran adalah “nuzlur risalatir rahmatil ammah” yakni turunnya risalah penuh kasih sayang. Yang dimaksud dengan al-rahmah al-'ammah (kasih sayang yang menyeluruh) adalah "al-rahmah bi kullil 'awâlim (kasih sayang / rahmat untuk setiap dunia).
Pandangan ini didasarkan pada firman Allah SWT: “Tidak lain daripada Kami mengutus kamu (Muhammad), kecuali untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Q.S. al-Anbiya [21]: 107)
“Ha mim. Demi kitab (Al-Qur’an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam yang penuh berkah dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Sesungguhnya Kami-lah yang mengutus rasul-rasul sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS al-Dukhan [44]: 1-6)
Rahmat adalah tujuan dan penyebab diturunkannya Al-Qur'an serta diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam sebagai Rasul yang mengatur kehidupan manusia agar selamat di dunia dan akhirat.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Keutamaan bagi umat Islam lainnya adalah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu ketika pada malam Lailatul Qadar mereka melaksanakan shalat malam. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang shalat malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR.Imam Bukhori)
Ketika Lailatul Qadar tidak pasti, Allah SWT sengaja menyembunyikannya agar orang mencarinya dengan sungguh-sungguh. Jika seseorang gagal mendapatkan malam itu, meskipun telah berusaha dengan sungguh-sungguh, mereka tetap mendapatkan ampunan Allah. Karena Nabi Muhammad bersabda:
“Barangsiapa yang mendirikan (salat malam) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR.Imam al-Bukhari).
Karena Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT. Apalagi Lailatul Qadar lebih mulia dari seribu bulan. Surat al-Qadr menggambarkan Lailah al-Qadr dengan turunnya para malaikat di malam hari untuk mengurus berbagai urusan, dan kedamaian atau kemakmuran memenuhi malam hingga fajar.
1000 Bulan Berapa Tahun
Menurut perhitungan Syekh Abdul Halim Mahmud, seribu bulan (alfu syahrin) setara dengan 83 tahun 4 bulan yang merupakan standar umur manusia (dzalika 'âdah 'umril insân). Dia menjelaskan dalam tulisannya:
“Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat
bulan. Ini adalah standar umum umur manusia. Lailatul qadar (alfu syahrin)
lebih baik dari kehidupan manusia; usia setiap manusia, baik usia manusia di
masa lalu maupun usia manusia di masa depan. Pada hakekatnya, lailatul qadar
lebih baik dari (usia) zaman.”
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa malam Lailatul Qadar lebih mulia dari semua usia manusia, baik di masa lalu, sekarang dan di masa depan. Syekh Abdul Halim Mahmud bahkan berkata, “annahâ khair minad dahr (Lailatul Qadar lebih baik dari pada usia seusia).”
Penjelasan Syekh Abdul Halim Mahmud ini karena tidak ada batasan yang pasti mengenai kebaikan dan kemuliaan Lailatur Qadar.
Demikian, seperti yang dijelaskan dari laman radarbangsa.com.