Penyebab Jantung Bengkak dan Cara Mengobatinya


Penyebab jantung bengkak dan cara mengobatinya memang mesti kita pahami. Pasalnya, jantung bengkak atau kardiomegali merupakan salah satu jenis penyakit jantung kronis. Sebagian besar penyebabnya berasal dari gangguan fungsi jantung lainnya. Bahkan bisa dibilang kardiomegali atau pembengkakan jantung merupakan komplikasi dari penyakit jantung.

Pembengkakan jantung atau kardiomegali bukanlah penyakit, itu adalah tanda dari kondisi klinis atau penyakit tertentu. Meskipun dapat membaik dari waktu ke waktu, kebanyakan orang yang menderita pembengkakan jantung memerlukan perawatan seumur hidup untuk menyembuhkannya.

Cara mengobati jantung bengkak ini dapat dilakukan dengan cara mengaplikasikan gaya hidup sehat. Selain itu, untuk mencegahnya, Sobat bisa menghindari berbagai faktor risiko jantung bengkak ini. Jangan lupa untuk selalu memeriksakan kondisi kesehatan jantung Sobat secara rutin ke dokter.

Pembengkakan jantung atau jantung bengkak biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi. Nah untuk pengobatannya, tergantung penyebab dan indikasinya.  Kita harus lihat apa penyebabnya, jadi bisa koroner, bisa darah tinggi, bisa katup. Jantung banyak bengkak, ada bengkak ada penebalan dan lain-lain.

Jika penyebabnya adalah tekanan darah tinggi maka yang harus diobati adalah tekanan darah tinggi. Dengan demikian, obat ini dapat mencegah pembengkakan jantung. Atau jika bengkak agar tidak bengkak. Sehingga fungsi jantung, fungsi pompa tetap terjaga.

Tapi kalau misalnya karena penyakit koroner, harus diperbaiki koronernya, apakah bisa pasang cincin atau tidak, atau dengan obat-obatan atau bypass dan sebagainya.

Penyebab Jantung Bengkak

Dalam mengenali penyebab jantung bengkak dan cara mengobatinya, Sobat bisa pergi ke rumah sakit dan meminta saran dari dokter untuk penanganannya. Berikut beberapa penyebab jantung bengkak yang perlu Sobat ketahui yang kami lansir dari laman Halo Sehat dan Liputan 6:

Kemampuan otot jantung melemah

Otot jantung yang mengalami penurunan kemampuan kerja merupakan salah satu faktor terjadinya pembengkakan jantung, dimana fungsi dari otot jantung akan menurun.

Pada tubuh orang lanjut usia, hal ini sangat mungkin terjadi karena seiring bertambahnya usia, fungsi organ tubuh yang mampu bekerja semakin berkurang. Pada kondisi ini, jantung akan terasa semakin berat dalam menjalankan fungsinya.

Faktor gen atau keturunan

Riwayat penyakit orang tua dapat menjadi indikator gejala penyakit yang sedang dialami oleh anak. Gen atau faktor keturunan pada umumnya tidak hanya mewariskan sifat atau karakteristik orang tua, tetapi gejala penyakit juga dapat diturunkan kepada anak. Tak terkecuali penyakit jantung, yang menyebabkan gejala jantung bengkak ini.

Tekanan darah tinggi

Bahaya tekanan darah tinggi bagi penderitanya akan membuat kinerja jantung dalam memompa darah lebih berat. Darah yang dipompa ini kemudian akan mengalir ke seluruh tubuh manusia.

Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang, atrium atau bilik atas jantung dan ventrikel kiri akan membesar. Selain itu, pembesaran atau pembengkakan jantung nantinya akan menebalkan otot jantung sehingga otot jantung melemah.

Kerusakan katup jantung

Jantung memiliki empat katup yang berfungsi untuk menjaga agar darah tetap mengalir dengan baik ke seluruh tubuh. Katup jantung yang rusak akan mengakibatkan jantung bengkak. Berikut ini adalah berbagai penyebab kerusakan katup jantung:

  •     Demam Reumatik
  •     Kelainan Katup Jantung
  •     Endokarditis Infeksi
  •     Kerusakan Jaringan Ikat
  •     Efek Obat-Obatan Tertentu
  •     Radiasi dalam Fase Penyembuhan Kanker

Adanya penyakit otot jantung

Gejala penyakit otot jantung disebabkan oleh kinerja jantung yang keras dalam memompa darah. Dimana jantung akan mengalami pembengkakan akibat memompa banyak darah agar mengalir dengan baik ke seluruh tubuh. Jantung akan menjadi lebih tebal dan kaku sampai membengkak.

Hipertensi paru

Arteri memiliki peran sebagai penghubung antara jantung dan paru-paru dimana jika karakteristik tekanan darah tinggi terjadi pada arteri maka kinerja dari peran ini akan terhambat. Akibat jantung terlalu keras untuk memompa darah dan memindahkannya antara paru-paru dan jantung, pembengkakan sangat mungkin terjadi di sisi kanan jantung.

Anemia

Kita sering mendengar tentang anemia atau anemia bukan? Lalu apa penyebab anemia dan mengapa penyakit ini juga berperan sebagai pembengkakan awal jantung? Anemia sendiri merupakan gejala dan kondisi sangat minimnya sel darah merah yang membawa oksigen ke setiap jaringan tubuh.

Pada kondisi yang parah, bahaya anemia bisa menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur. Kekurangan oksigen dalam darah akan membuat jantung bekerja lebih keras dari biasanya.

Gangguan tiroid

Pembengkakan jantung juga bisa disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada tiroid. Ada 2 kemungkinan gangguan tiroid ini dapat menyebabkan jantung bengkak, yaitu Hipotiroidisme atau kelenjar tiroid yang kurang aktif dan Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Jadi, kelenjar tiroid ini menjadi petunjuk seseorang dalam mendeteksi adanya dugaan terkena pembengkakan jantung.

Amiloidosis

Amiloidosis merupakan salah satu penyakit yang sangat langka atau rare dimana penyakit ini juga berperan sebagai penyebab jantung bengkak. Protein abnormal yang beredar dalam darah dan disimpan di jantung merupakan gambaran kondisi penyakit amiloidosis.

Kinerja dan fungsi jantung akan semakin terganggu sehingga menyebabkan pembesaran atau pembengkakan pada jantung.

Penyakit jantung koroner

Faktor genetik, karena penyebab jantung bengkak bisa diturunkan dari anggota keluarga yang sudah mengalaminya terlebih dahulu.

Penyebab lainnya adalah :

  • Memiliki infeksi HIV.
  • Kehamilan, biasanya jantung bengkak terjadi pada hari-hari menjelang kelahiran. Kondisi ini dikenal sebagai kardiomiopati postpartum.
  • Terlalu sering mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.
  • Penyalahgunaan narkoba.
  • Menderita penyakit dan gangguan ginjal.
  • Mengalami detak jantung yang tidak normal.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Jarang bergerak atau berolahraga.

Memeriksakan ke dokter sangat penting untuk mengetahui penyebab jantung bengkak dan cara mengobatinya. Apalagi penyebab jantung bengkak dan cara pengobatannya harus didiagnosis dengan benar terlebih dahulu.

Nantinya penyebab jantung bengkak dan cara pengobatannya akan sejalan. Tergantung dari penyebab jantung bengkak yang Sobat alami, nanti cara pengobatannya secara medis akan sesuai dengan penyebabnya. Setelah diagnosis dibuat, pengobatan untuk kondisi ini mungkin termasuk pengobatan dan prosedur bedah.

Dalam mengenali penyebab jantung bengkak dan cara mengobatinya, menerapkan pola hidup sehat adalah upaya utama untuk menghindari kondisi ini dan masalah terkait jantung lainnya.

Sobat bisa menerapkan pola makan sehat dengan menu yang bergizi, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang, serta rajin berolahraga.

 

 
Gambar : health.detik.com

Gejala Jantung Bengkak

Mengetahui berbagai gejalanya merupakan salah satu hal terpenting dalam mengenali penyebab jantung bengkak dan cara mengobatinya. Pasalnya, kondisi jantung bengkak akan lebih mudah diobati bila terdeteksi sejak dini.

Berikut tanda dan gejala yang sering ditemukan pada beberapa penderita jantung bengkak:

  • Aritmia atau gangguan irama jantung.
  • Tungkai dan kaki bengkak.
  • Berat badan bertambah karena bengkak.
  • Kadang-kadang ada nyeri dada.
  • Palpitasi atau jantung berdebar.
  • Mengalami sesak napas, terutama saat beraktivitas atau saat berbaring di permukaan yang datar.
  • Kelelahan
  • Ada rasa tidak nyaman di dada bagian dalam yang muncul dan menghilang secara tiba-tiba
  • Sering pingsan

Gejala jantung bengkak yang muncul di setiap orang bisa tidak sama atau berlainan. Ada beberapa orang yang hampir tidak memiliki gejala sama sekali. Ada juga yang hanya merasakan gejala ringan selama beberapa tahun. Namun umumnya, saat pembengkakan jantung semakin parah, akan menyebabkan sesak napas yang semakin parah.

Sobat disarankan untuk segera ke dokter bila merasakan gejala jantung bengkak. Apalagi jika ada gejala sesak napas yang parah, nyeri dada, pingsan, dan rasa tidak nyaman pada lengan, punggung, leher, rahang, atau perut. Sobat harus segera mendapatkan pertolongan medis karena kondisi ini bisa menjadi pertanda serangan jantung.

Menurut laman Diadona, selain hal-hal di atas, ada juga beberapa penyakit yang bisa menyebabkan jantung bengkak, yaitu:

1. Tekanan darah tinggi atau hipertensi, karena jantung akan memompa lebih berat dari biasanya. Karena jantung bekerja lebih keras, sehingga otot jantung menebal.

2. Penyakit arteri koroner, yaitu suatu kondisi di mana lemak atau plak menyumbat arteri koroner. Hal ini akan mengurangi suplai oksigen ke jantung. Penyakit ini disebut juga dengan aterosklerosis.

3. Miokarditis yang merupakan infeksi jantung akibat virus juga merupakan salah satu penyebab jantung bengkak. Padahal, penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami gagal jantung kongestif.

4. Jantung iskemik adalah kondisi sel-sel jantung yang rusak. Akibatnya, aliran darah ke jantung berkurang.

5. Penyakit katup jantung juga bisa menjadi penyebab jantung bengkak, padahal katup jantung berperan dalam mencegah aliran darah mengalir melawan arus.

6. Kardiomiopati adalah kondisi di mana jantung membengkak. Hal ini menyebabkan dinding jantung atau ventrikel, juga dikenal sebagai bilik, menjadi tipis atau teregang.

7. Adanya gangguan pada kelenjar tiroid pun bisa menjadi pemicu timbulnya jantung bengkak. Oleh karena itu, kelenjar tiroid berperan dalam mengatur berbagai metabolisme tubuh. Jika terjadi gangguan maka akan terjadi tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol dan detak jantung yang tidak normal.

Perawatan Jantung Bengkak

Meski bentuk jantung tidak bisa kembali seperti semula, Sobat sebenarnya bisa menjalani kehidupan normal. Pengobatan biasanya ditujukan untuk mengoreksi atau mengoreksi penyebab jantung bengkak atau kardiomegali.

Misalnya, kondisi jantung yang membesar ini terjadi karena tekanan darah tinggi. Kemudian tekanan darah tinggi akan diobati. Namun karena tekanan darah tinggi tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan, maka dokter akan memberikan obat yang menjaga tekanan darah tetap terkendali.

Beberapa pengobatan yang biasa diberikan pada orang yang mengalami jantung bengkak adalah sebagai berikut.

Obat

Jika pembengkakan jantung disebabkan oleh otot jantung yang tidak bekerja dengan baik (kardiomiopati) atau kondisi jantung lainnya, dokter biasanya akan memberikan beberapa obat kepada pasien, seperti:

  • Diuretik, yaitu obat yang berfungsi membantu tubuh mengeluarkan air dan natrium yang tertahan. Biasanya, penumpukan natrium dan air ini juga bisa menyebabkan jantung membesar.
  • Antikoagulan, berfungsi untuk mengurangi resiko terjadinya penggumpalan darah pada pembuluh darah sehingga dapat mencegah serangan jantung atau stroke.
  • Antiaritmia, obat yang berfungsi menjaga detak jantung tetap normal.
  • Beta blocker, digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.

Tindakan Medis atau Pembedahan

Jika pembesaran jantung yang terjadi cukup parah, maka akan dilakukan pembedahan atau tindakan medis. Beberapa tindakan medis yang biasanya dilakukan adalah:

  • Operasi katup jantung. Jika pembengkakan jantung disebabkan oleh katup jantung yang tidak berfungsi dengan baik, dokter akan memperbaiki katup tersebut. Operasi bypass. Operasi ini dilalui kalau pembengkakan jantungnya diakibatkan oleh penyakit jantung koroner.
  • Transplantasi Hati. Pada kasus yang parah, transplantasi jantung atau transplantasi adalah pilihan terakhir untuk mengobati penyakit ini.

Cara Mencegah Jantung Bengkak

Dalam mengenali penyebab jantung bengkak dan cara mengobatinya, tentunya Sobat juga bisa mengetahui cara mencegah kondisi ini. Agar tidak mengalaminya, Sobat disarankan untuk mengurangi faktor risikonya. Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko pembengkakan jantung, yaitu:

Konsumsi Makanan Sehat Kaya Serat

Cara pertama untuk mencegah jantung bengkak adalah dengan memilih makanan yang baik untuk jantung. Misalnya dengan menghindari lemak jahat dan meningkatkan asupan serat dan lemak tak jenuh.

Serat dapat membantu proses pencernaan makanan di sepanjang saluran pencernaan, mengontrol kadar gula darah, dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Sayuran, kacang-kacangan, dan buah segar kaya akan serat. Setidaknya, Sobat harus mengonsumsi 25-35 gram serat setiap hari.

Bagi Sobat yang memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi garam dan makanan kemasan yang mengandung sodium. Makanan ini hanya akan membuat tekanan darah naik dan tidak terkendali. Jika perlu, Sobat bisa berkonsultasi dengan ahli gizi agar lebih mudah mengatur konsumsi makanan setiap hari.

Membatasi Asupan Cairan

Penderita jantung bengkak disarankan untuk membatasi asupan cairannya maksimal 1,5 liter per hari, namun sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mengetahui berapa banyak cairan yang harus Sobat konsumsi setiap hari. Jika Sobat mengonsumsi terlalu banyak cairan, maka Sobat mungkin mengalami sesak napas.

Hindari Minuman Beralkohol

Minuman yang mengandung alkohol dapat mempengaruhi detak jantung Sobat dan membuat jantung Sobat membengkak. Konsumsi alkohol juga dapat memengaruhi obat untuk mengobati jantung yang bengkak.

Jaga Berat Badan dan Olahraga

Jika Sobat memiliki kelebihan berat badan, Sobat disarankan untuk menurunkannya. Mempertahankan berat badan yang ideal dapat mencegah memburuknya kondisi jantung.

Batasi jumlah kalori yang Sobat konsumsi dan berolahraga secara teratur. Sobat bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pola makan dan olahraga yang baik untuk kondisi jantung bengkak.

Artikel terkait :

  • pijat untuk jantung bengkak
  • jantung bengkak bisa sembuh
  • manfaat ketumbar untuk jantung bengkak
  • menu makanan untuk penderita jantung bengkak
  • susu untuk penyakit jantung bengkak
  • cara menyembuhkan jantung bengkak setelah melahirkan
  • jantung bengkak bisa bertahan berapa lama
  • bekam untuk jantung bengkak

Back To Top