Icd 10 Skizofrenia Paranoid


Icd 10 Skizofrenia Residual – Postpartum Skizofrenia Adalah gangguan psikotik kronis, seringkali mereda, tetapi datang dan pergi dengan berbagai macam manifestasi klinis adalah pdf, gejala dan perjalanan penyakit yang sangat bervariasi.

Skizofrenia dapat didefinisikan sebagai sindrom dengan penyebab yang sangat beragam (banyak yang tidak diketahui) dan perjalanan penyakit yang luas (tidak selalu kronis), serta sejumlah konsekuensi yang bergantung pada pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. .

Skizofrenia dapat berlangsung selama minimal 6 bulan dan termasuk minimal 1 bulan gejala fase aktif. Sedangkan gangguan skizofrenia pdf ditandai dengan gejala positif (arti delusi dan halusinasi), gejala negatif (apatis, menarik diri, penurunan daya pikir, dan penurunan afek), dan gangguan kognitif (ingatan, perhatian, pemecahan masalah dan sosial.

Ada beberapa katatonik skizofrenia adalah seperti paranoid, hiberfrenik, katatonik, tidak berdiferensiasi, dan residual. Dimana berdasarkan ICD-10 dan PPDGJ III untuk mendiagnosa skizofrenia harus ada beberapa gejala yang jelas dan biasanya ada dua gejala atau lebih jika gejalanya kurang tajam atau jelas.

Berikut informasi lengkap tentang icd 10 skizofrenia, kenali penyebab dan cara mengatasinya, yang telah dirangkum dari Liputan6.com.

Apa Penyebab Skizofrenia

Penyebab Skizofrenia Paranoid  tidak diketahui. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa penyakit tersebut dapat terjadi akibat bahan kimia otak yang bermasalah, termasuk neurotransmiter dopamin dan glutamat.

Hal ini dibuktikan dari penelitian neuroimaging yang menunjukkan perbedaan struktur otak dan sistem saraf pusat penderita skizofrenia. Selain itu, para peneliti juga percaya bahwa faktor genetik dan lingkungan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini.

Namun, ada beberapa faktor yang tampaknya meningkatkan risiko berkembang dan berkembangnya penyakit ini, seperti:

  • Kondisi hidup yang penuh tekanan
  • Sering mengonsumsi obat-obatan psikoaktif selama masa remaja dan dewasa muda
  • Sering terpapar virus, toksin, atau malnutrisi selama kehamilan, terutama pada trimester pertama dan kedua

Bagaimana memperbaikinya

Skizofrenia membutuhkan pengobatan seumur hidup, bahkan jika gejalanya telah mereda. Pengobatan dengan obat-obatan dan terapi psiko-sosial dapat membantu mengatasi kondisi ini.

Dalam kasus tertentu, rawat inap mungkin diperlukan. Perawatan skizofrenia umumnya melibatkan psikiater, psikolog, pekerja sosial, perawat psikiatri, dan manajer kasus untuk mengoordinasikan layanan.

Pengobatan merupakan salah satu hal penting dalam penatalaksanaan penyakit ini. Obat anti-psikotik yang biasa digunakan dapat mengontrol gejala dengan memengaruhi kadar dopamin di otak.

Tujuan pengobatan dengan antipsikotik adalah untuk mengelola tanda dan gejala secara efektif dengan dosis serendah mungkin.

Dokter yang merawat mungkin menggunakan beberapa jenis obat, dengan dosis yang berbeda, atau gabungan dari jenis pengobatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pengobatan skizofrenia juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, salah satunya gangguan anggota gerak.

Selain pengobatan, intervensi psikologis dan sosial juga berperan dalam pengobatan skizofrenia. Salah satu yang dapat dilakukan antara lain terapi individu dengan cara psikoterapi untuk membantu menyusun pola pikir, mengetahui cara mengatasi stres, serta mengatasi tanda dan gejala yang muncul. Selain itu, pelatihan keterampilan sosial, terapi keluarga, dan rehabilitasi kerja juga dapat dilakukan.

Beberapa penderita skizofrenia juga membutuhkan dukungan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, anggota keluarga atau kerabat yang tinggal bersama juga memiliki peran penting dalam penanganan penderita skizofrenia.


Back To Top