Bacaan Sholat Tarawih dari Awal Sampai Akhir


Berikut ini Kami sajikan bacaan sholat tarawih dari awal sampai akhir 11 rakaat maupun 23 rakaat.

Niat Sholat Tarawih

Menurut mayoritas ulama madzhab Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah, tidak ada lafadz khusus dalam niat shalat. Niat datang langsung dari hati, bahkan tanpa diucapkan sudah memiliki arti khusus sesuai dengan apa yang ingin dilakukannya.

Tidak ada hadits yang mengatakan jika akan sholat harus membaca niat atau tidak ada hadits tentang niat sholat yang banyak digunakan saat ini. Dan lafadz Ushalli juga tidak ada dalam hadits. Namun dalam madzhab Imam Syafi’i, membaca lafadz nit sholat tarawih hukumnya sunat.

Berikut ini adalah niat sholat yang sering digunakan oleh masyarakat khususnya Indonesia saat hendak melaksanakan Sholat Tarawih :

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) ِللهِ تَعَالَى

USHALLII SUNNATAT-TAROWIIHI RAK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI [MAKMUUMAN/IMAAMAN] LILLAAHI TA'AALAA.

Saya (berniat) melaksanakan Sholat Tarawih Sunnah, dua rakaat menghadap kiblat, [makmum/imam], karena Allah Ta'ala.

Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram dilakukan dimana semua jari disatukan menghadap ke depan dan angkat kedua ujung jari sejajar dengan bahu atau telinga tetapi tidak terlalu dekat, beri jarak atau maju sedikit sampai ruans-ruang tulang ditarik, sambil mengucapkan " ALLAHU AKBAR”. Mata memandang ke arah tempat sujud.

اللّهُ اَكْبَرُ

Allah Maha Besar

Menyatukan kedua tangan saat sholat, genggam tangan kiri dengan tangan kanan sambil melebarkan jari-jari tangan kanan dengan menggenggam tulang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan.

Setelah tangan berada pada posisi tersebut dengan sempurna yaitu di ulu hati, berikutnya membaca doa Iftitah.

Doa Iftitah

Ada banyak hadits tentang doa Iftitah. Yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut :

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

ALLAAHU AKBARU KABIIRAW-WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAN, WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW-WA’ASHIILA.

“Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang.”

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

INNI WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS-SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM-MUSLIMAW-WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIINA. INNA SHALAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIINA. LAA SYARIIKALAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN.

“Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sahalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak ada sekutu bagi-nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang Islam.”

Surat Al-Fatihah

Kemudian membaca surat al-Fatihah :

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM(I)

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

ALHAMDU LILLA_HI RABBIL ‘A_LAMIN(A). AR RAHMAANIRRAHIIM(I). MAALIKI YAUMIDDIIN(I). IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IIN(U). IHDINASH-SHIRRAATAL MUSTHAQIIM(I). SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDUUBI ‘ALAIHIM WALADH-DHAALLIIN(A).

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Membaca Surat

Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Ikhlas.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

BISMILLAHIR-RAHMANIR-RAHIM. QUL HUWALLAHU AHAD. ALLAHUS-SAMAD. LAM YALID WA LAM YULAD. WA LAM YAKUL LAHU KUFUWAN AHAD.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Ruku

Setelah selesai membaca Surat atau Ayat dalam Al-Quran Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”. Lalu badan membungkuk, kedua tangan menggengam lutut, mata memandang tempat sujud, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa 3 X

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

SUBHAANA RABBIYAL AZHIIMI WA BI HAMDIH

“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”

I’tidal

Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه

SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH

Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Saat i’tidal, mata memandang tempat sujud dan membaca doa i’tidal

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموَاتِ وَمِلْءُ الاَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ

RABBANAA LAKAL HAMDU MIL USSAMAAWAATI WAMIL-UL ARDHI WAMIL-U MAASYI’TA MIN SYAI-IN BA’DU.

“Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

Sujud

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar”. Sujud dilakukan dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan dahi dan didung, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua kaki menempel di lantai (tempat sholat), kemudian membaca doa 3 x :

سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

SUBHAANA RABBIYAL A’LA WA BI HAMDIHI.

“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.”

Duduk diantara dua sujud

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat sambil membaca :

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA ‘AAFINII WA’FU ‘ANNII.

“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

Sujud ke dua

Dari posisi duduk lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali. Cara dan bacaanya sama dengan sujud pertama.

Setelah itu kemudian kembali bediri menuju ke rakaat ke dua. Setelah berdiri, kita langsung membaca Fatihah, membaca surat pendek, ruku, i’tidal, sujud, duduk antar dua sujud seperti pada rakaat pertama.

Bacaan Sholat Tarawih dari Awal Sampai Akhir

Tasyahud Akhir

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan tahiyat akhir dengan cara duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada tasyahhud akhir ini hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.

Bnar Hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang, dan banyak muslim di Indonesia yang menegakkan jari telunjuk ketika saat mulai membaca bagian kalimat Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah

Bacaan Tasyahhud Akhir yaitu :

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ للهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

AT-TAHIYYAATUL MUBAARAKATUSH-SHALAWAATUTH-THAYYIBAATULILLAAHI. ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN-NABIYYU WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUHU. ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBAADILLAAHISH-SHAALIHIINA. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAHI.

“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah.”

Kemudian berikutnya membaca Shalawat, yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ إِبْرَاهِيْمِ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ، كََمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ إِبْرَاهِيْمِ . فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMADIN. WA ‘ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA SHALLAITA ‘ALAA IBRAAHIIM, WA ‘ALAA AALI IBRAAHIIM, WA BAARIK ‘ALA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALI MUHAMMADIN, KAMAA BAARAKTA ‘ALAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI IBRAAHIIM, FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).

Salam

Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam, yang diikuti dengan menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam yang pertama dan menengokkan wajah ke kiri pada saat mengucapkan salam yang kedua.

Adapun bacaan salam sebagai berikut :

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

“ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH

Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu

Doa Tarawih

Setelah salam, kemudian membaca doa tarawih atau yang dikenal dengan doa kamilin.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ , اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. ALHAMDULILLAHIRABBIL’ALAMIN, HAMDAN YUWAAFII NI’AMAHU WA YUKAFFII MAZIIDAH, YAA RABBAANAA LAKAL HAMDU KAMAA YAMBAGHII LIJALAALI WAJ HIKA WA’AZHIIMI SULTHANAIK. ALLAHUMMA SHALLII WA SALLIM ‘ALA SAIDINAA MUHAMMADIN WA’ALAA ALII SAIDIINAA MUHAMMADIN

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang mencakup segala nikmat-Nya dan meliputi segala kelebihan-Nya. Ya Tuhan kami, segala puji hanya bagi-Mu, sesuai dengan keagungan wajah-Mu, dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah sampaikanlah shalawat dan salam kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya.”

اَللَّهُمَ اجْعَلْنَا بِاْلاِيْمَانِ كَمِلِيْنَ , وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْن . وَللِصَّلاَةِحَافِظِيْنَ , وَللِزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ , وَلِمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ , وَلِعَفْوِكَ رَاجِيِّنَ , وَبِاْلهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ , وَعَنِ اللَّغْوِمُعْرِضِيْنَ , وَفىِ الدُّنْيَازَاهِدِيْنَ , وَفىِ اْلاخِرَةِرَاغِبِيْنَ , وَبِالْقَضَاءِرَضِيْنَ , وَبِالنَّعْمَاءِشَاكِرِيْنَ , وَعَلىَ اْلبَلاَءِصَابِرِيْنَ , وَتَحْتَ لِوَءِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍصَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ , وَاِلىَ اْلحَوْضِ وَارِدِيْنَ , وَاِلىَ اْلجَنَّةِدَلخِلِيْنَ , وَمِنَ النَّارِنَاجِيْنَ , وَعَلَ سَرِيْرِاْلكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ , وَمِنْ حُوْرِاْلِعَيْنِ مُتَزَوِّجِيْنَ , وَمِنْ سُنْدُ سٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَّدِيْبَاحٍ مُتَلَبِّسِيْنَ , وَمِنْ طَعَامِ اَلجَنَّةِ آ كِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًى شَارِبِيْنَ , بِاَكْواَبٍ وِّاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْن , مَحَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِْدِّ يْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِوَالصَّلِحِيْنَ , وَحَسُنَ اُولَئِكَ رَفِيْقًا , ذَلِكَ اْلَفَضْلُ مِنَ الله وَكَفىَ بِاللهِ عَلِيْم َ وَاْلحَمْدُ لله رَبِّالْعَالَمِيْن

“ALLAAHUMMAJ’ALNAA BIL IIMAANI KAAMILIINA. WALIFARAA-IDLIKA MU-ADDIINA WA-ALASH SHALAWAATI MUHAAFIDHIINA. WALIZZAKAATI FAA’ILIINA WALIMAA ‘INDAKA THAALIBIINA. WALI-AFWIKA RAAJINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA. WA-ANIL LAGHWI MU’RIDLIINA WAFID DUNYAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA-I RAADLIINA, WABIN NA’MAA-I SYAAKIRIINA. WA-ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LIWAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASAI LAMA YAUMAL QIYAAMATI SAAIRIINA WA’ALAL HAUDLI WAARIDIINA, WAFIL JANNATI DAKHILIINA. WA-ALAA SARIIRATIL KARAAMATI QAA’IDIINA. WABIKHUURIN ‘IININ MUTAZAWWIJIINA WAMIN SUNDUSIN WAISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTA-LABBISIINA WATHA’AAMIL JANNATI AAKILIINA. WAMIN LABANIN WA’ASALIN MUSHAFFIINA SYAARIBIINA BIAKWAABIN WA-ABAARIIQA WAKA’SIN MIM MA’IININ MA’AL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM MINAN NABIYYIINA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH-SHAALIHIINA WAHASUNA ULAA-IKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADLLU MINALLAAHI WAKAFAA BILLAAHI ‘ALIIMA. WALHAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN”.

 “Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalat. Menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisiM, mengharap ampunan-Mu senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjukMu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud di dunia dan di akherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawahnaungan panji-panji junjungan kita Nabi Muhammad saw, dan melalui talaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk di tahta kehormatan, didampingi oleh bidadari sorga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutra berwarna-warni, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang syahid serta orang-orang shahih. Dan baik sekali mereka menjadi teman-teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah Subhanallahuwataala, dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”.

Demikianlah bacaan sholat tarawih lengkap dengan doa sholat tarawih atau kamilin.


Back To Top