Peristiwa turunnya Al Quran disebut juga dengan Nuzulul Quran. Setiap Ramadhan datang, kita selalu dihadapkan pada momen penting, yaitu Nuzulul Quran dan Lailatul Qodar. Kedua momen ini sama-sama merupakan peristiwa turunnya Al-Qur'an. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa perbedaan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qodar?
Nuzulul quran sering dipersepsikan terjadi pada malam ke-17 Ramadhan, sedangkan Lailatul qodar terjadi sepanjang bulan Ramadhan, atau lebih tepatnya pada 10 hari terakhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.
Peristiwa penting ini kemudian menjadi perhatian besar bagi seluruh umat Islam di dunia, saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, yang kemudian diabadikan dengan peringatan malam turunnya wahyu Al-Qur'an (Nuzulul Qur'an), dan malam Lailatul Qodar yang diabadikan. dengan momen Itikaf.
Lalu apa sebenarnya makna Nuzulul Qur'an, dan apa hubungannya dengan Lailatul Qodar, dan bagaimana kedua peristiwa ini terjadi dalam kaitannya dengan diturunkannya Al Qur'an.
Tulisan kritis yang jarang kita dapatkan ini, semoga dapat menginspirasi, bagaimana sebenarnya Allah Subhana Wata'ala menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. melalui malaikat Jibril, dan bagaimana peristiwa Lailatul Qodar terjadi.
Berawal dari pengertian Nuzul qur'an yang berasal dari kata nuzul dan al-Qur'an. Kata nuzul artinya bergerak, yaitu dari atas ke bawah. Pergerakan Alquran dari atas ke bawah inilah yang disebut dengan Nuzulul Quran. Maka setiap turunnya ayat-ayat Al-Qur'an dimanapun dan kapanpun disebut Nuzulul Quran.
Namun perlu dicatat bahwa wahyu Al-Qur'an tidak turun langsung ke muka bumi atau langsung kepada Rasulullah SAW, melainkan Al-Qur'an turun melalui beberapa tahapan. Sehingga sebagian ulama mengatakan bahwa Al-Qur'an turun melalui dua tahapan, bahkan ada yang menyebutkan tiga tahapan.
Allah SWT menurunkan Al-Qur'an melalui tahapan pertama, yaitu dari Lauhul Mahfudz (tempat dicatatnya qodho' dan takdir manusia) hingga Baitu Izzah (tempat yang penuh keagungan atau kemuliaan) atau bisa disebut Sama'uddunya atau langit di dunia.
Sedangkan tahap kedua adalah dari Baitul Izzah ke Bumi kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara malaikat Jibril.
Turunnya Wahyu Al-Qur'an dari Allah SWT ke Lauhil Mahfudz ini tidak ada cerita sama sekali, tanpa informasi, kapan, di mana, dan bagaimana Al-Qur'an diturunkan, wallahu 'alam bi showab, hanya Allah yang tahu.
Selanjutnya Al-Qur'an disimpan di Lauhul Mahfudz hanya untuk diketahui dan diyakini, ini adalah konsekuensi dari keimanan manusia.
Kemudian turunnya Al-Qur'an tahap pertama, dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah berupa mushaf Al-Qur'an yang lengkap dan sempurna yang terdiri dari 30 Juz, 114 surat, dan 6666 ayat, yaitu dari Surat al Fatihah sampai Surah an-Naas.
Dimana turunnya Al-Qur'an terjadi dalam satu malam, yaitu malam bulan Ramadhan. Inilah yang kemudian disebut Lailatul Qodar (Malam Kemuliaan). Hal ini didasarkan pada Al-Qur'an Surah Albaqoroh, ayat 185, yang berarti bahwa bulan Ramadhan adalah (bulan) di mana Al-Qur'an diturunkan, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu dan perbedaan antara yang benar dan salah.
Q.S, Al-Qodar ayat 1, artinya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar (malam kemuliaan), yaitu Ramadhan, dan Q.S. Ad-Dukhan ayat 2 yang artinya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi, yaitu malam Ramadhan.
Hal ini menunjukkan bahwa Lailatul Qodar adalah peristiwa diturunkannya seluruh Al-Qur'an dalam satu malam dan terjadi pada malam bulan Ramadhan. Kemudian kebanyakan ulama mengatakan malam lailatul qadar diyakini terjadi pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan, meski perhitungan pastinya tidak jelas.
Dan malam lailatul qadar diyakini sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Kebaikan yang diperoleh seorang muslim pada malam itu memiliki nilai lebih dari seribu bulan atau sekitar 83 tahun.
Sedangkan tahap kedua, Al-Qur'an diturunkan ke bumi kepada Nabi Muhammad SAW, dan pertama kali menerima wahyu yang diawali dengan Surat Al-'alaq ayat 1 – 5, terletak di Gua Hiro, dan diakhiri dengan Surat Almaidah ayat 3 yang artinya : Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan Aku sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agamamu.
Nabi menerima wahyu Alquran melalui malaikat Jibril. Peristiwa turunnya ayat Al-Qur'an dari Baitul Izzah kepada Rasulullah SAW. Ini juga disebut Nuzulul Quran.
Maka ketika Nabi Muhammad SAW menjadi nabi dan rasul pada usia 40 tahun sampai wafatnya pada usia 63 tahun, Al-Qur'an diturunkan selama 23 tahun. Dimana 13 tahun Al-Qur'an turun di Mekkah dan 10 tahun Al-Qur'an turun di Madinah, maka ayat-ayat yang turun dibagi menjadi dua yaitu masa Mekkah dan masa Madinah.
Ayat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah, disebut Surat Makkiyah, bukan karena tempatnya di Mekah. Dan ayat yang turun setelah Nabi Muhammad berhijrah disebut Surah Madaniyah, bukan karena tempatnya di madinah.
Selain itu, Al-Qur'an yang turun dari Baitul Izzah ke bumi adalah kepada Nabi Muhammad SAW. tidak langsung lengkap dalam 1 Mushaf Al-Qur'an. Namun selama 23 tahun secara bertahap dan tidak hanya pada bulan Ramadhan saja, tetapi juga pada bulan-bulan lainnya.
Selain itu, waktunya juga bervariasi tidak hanya pada malam hari tetapi juga pada siang hari bahkan pada sore hari, menurut asbabun nuzul yaitu alasan-alasan turunnya Al-Qur'an.
Maka dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa yang membedakan adalah Lailatul Qodar dan Nuzulul Qur'an. Lailatul Qodar adalah wahyu Al-Qur'an yang lengkap dan sempurna, hanya dari Lauhul Mahfudz sampai Baitul Izzaah dalam satu malam, malam Ramadhan.
Sedangkan Nuzulul Qur'an adalah setiap peristiwa diturunkannya ayat-ayat Al Qur'an, dari semua tahapan di atas, yang baik dari Allah SWT. Kepada Lauhul Mahfudz, atau dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah, dan kepada Rasulullah SAW, baik di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan.
Maka dengan kalimat sederhana dapat diartikan bahwa peristiwa Lailatul Qodar bisa disebut Nuzulul Qur'an, sedangkan tidak semua peristiwa Nuzulul Qur'an bisa disebut Lailatul Qodar. Karena tahapan atau waktunya berbeda.
Sumber : https://www.krjogja.com/angkringan/opini/inilah-perbedaan-peristiwa-nuzulul-quran-dan-lailatul-qodar/